Gambar di
atas acara antar belanja atau biasa di kenal dengan antar seserahan dapat di
lakukan beberapa hari sebelum akad atau sekaligus menjadi satu rangkaian
upacara akad nikah.jika antar belanja di langsungkan pada saat berlangsungnya
acara perkawinan.maka antar belanja di serahkan sebelum acara akad nikah.pada
foto di atas pengantin lelaki di gendong tapi bisa juga tidak untuk sekaligus
menyerahkan seserahan untuk mempertemukan pengantin lelaki ke pihak pengantin
perempuan. Upacara ini bentuknya
adalah mengarak pengantin laki-laki ke rumah orang tua pengantin perempuan.
Tujuan dari upacara ini sebagai media pemberitahuan kepada seluruh masyarakat
sekitar tempat dilangsungkannya perkawinan bahwa salah seorang dari warganya telah
sah menjadi pasangan suami-istri. Di samping itu, tujuanya adalah
memberitahukan kepada semua lapisan masyarakat agar turut meramaikan acara
perkawinan tersebut, termasuk ikut memberikan doa kepada kedua pengantin.
Upacara ini beragam bentuknya, tergantung adat yang berlaku di masing-masing
daerah Melayu
Sesampainya
rombongan arak-arakan pengantin laki-laki di kediaman keluarga pengantin
perempuan, kemudian dilanjutkan dengan upacara penyambutan. Dalam budaya
Melayu, upacara penyambutan tersebut mempunyai makna yang sangat dalam. Oleh
karenanya, pengantin laki-laki perlu disambut dengan penuh kegembiraan sebagai
bentuk ketulushatian dalam menerima kedatangan mereka.
Upacara
penyambutan arak-arakan pengantin laki-laki biasanya bentuknya tiga macam,
yaitu permainan pencak silat, bertukar tepak induk, dan berbalas pantun pembuka
pintu. Dalam kegiatan permainan pencak silat, makna yang terkandung di dalamnya
adalah bahwa pengantin laki-laki sebagai calon kepala rumah tangga perlu
ditantang kejantanan dan kepiawainnya. Meski hanya sebagai simbol, pencak silat
juga mengandung makna persahabatan dan kasih sayang yang dibungkus dengan jiwa
kepahlawanan. Setelah permainan silat, rombongan pengantin melanjutkan
perjalanannya, biasanya diteruskan dengan kegiatan “perang beras kunyit” antara
pihak pengantin laki-laki dan pihak yang menyambutnya.
Kenapa tepak perlu
ditukar? Sebab, simbol tepak melambangkan rasa tulus hati dalam menyambut tamu
dan juga sebagai lambang persaudaraan. Isi dalam tepak berupa daun sirih,
kapur, gambir, pinang, dan tembakau. Kegiatan ini dilakukan setelah rombongan
pengantin laki-laki masuk ke halaman rumah pengantin perempuan. Kegiatan ini
dapat dilakukan di dalam atau di luar rumah.
Kegiatan terakhir
dalam upacara langsung adalah berbalas pantun pembuka pintu yang dilakukan di
ambang pintu rumah pengantin perempuan. Kegiatan ini bentuknya adalah saling
bersahutan pantun antara pemantun pihak pengantin laki-laki dengan pemantun
pihak pengantin perempuan yang disaksikan oleh Mak Adam. Fungsi dari kegiatan
ini biasanya dipahami sebagai bentuk izin untuk memasuki rumah pengantin
perempuan. Setelah Mak Adam atau pemantun pihak pengantin perempuan membuka
kain penghalang pintu dan mempersilahkan tamu untuk masuk, maka kegiatan ini
dianggap selesai.pada foto di atas pengantin wanita ditutupi dengan selendang sutra sebelum pihak pengantin lelaki memasuki rumah pengantin wanita.
Upacara
Tepuk Tepung Tawar
Setelah upacara
menyembah selesai, kemudian dilanjutkan dengan upacara tepuk tepung tawar.
Makna dari upacara adalah pemberian doa dan restu bagi kesejahteraan kedua
pengantin dan seluruh keluarganya, di samping itu juga bermakna sebagai simbol
penolakan terhadap segala bala dan gangguan yang mungkin diterimanya kelak.
Upacara ini dilakukan oleh unsur keluarga terdekat, unsur pemimpin atau tokoh
masyarakat, dan unsur ulama. Yang melakukan tepung tawar terakhir juga
bertindak sebagai pembaca doa.
Kegiatan ini
dilakukan dengan rincian: menaburkan tepung tawar ke telapak tangan kedua
pengantin, mengoleskan inai ke telapak tangan mereka, dan menaburkan beras
kunyit dalam bunga rampai kepada kedua pengantin. Setelah upacara ini selesai
berarti telah selesai upacara inti perkawinan. Setelah itu tinggal melakukan
upacara-upacara pendukung lainnya, seperti upacara nasehat perkawinan dan
jamuan makan bersama.
Upacara Santap Nasi Hadap-hadapan
o
Upacara ini
bentuknya adalah makan bersama antara kedua pengantin dengan para tetua
keluarga yang dilakukan di depan pelaminan. Pesan yang ingin disampaikan dalam
kegiatan ini adalah kerukunan yang terbina antara pasangan pengantin dengan
seluruh keluarga, saudara, dan sahabatnya.Makan Nasi Hadap-hadapan mencerminkan kerukunan
pasangan
suami istri dengan sanak keluarga, sahabat handai, serta saudara mara.
setelah itu acara pernikahan adat melayu pun sudah selesai
Penutup
suami istri dengan sanak keluarga, sahabat handai, serta saudara mara.
setelah itu acara pernikahan adat melayu pun sudah selesai
Penutup
Secara umum, adat
perkawinan melayu adalah sebagaimana telah dijelaskan dalam tahapan-tahapan di
atas, mulai dari proses perkawinan, upacara
perkawinannya sendiri, hingga acara selesai. Hanya saja, perbedaan adat
perkawinan di berbagai daerah yang termasuk dalam geo-budaya Melayu adalah
terletak pada perbedaan istilah, nama, dan dialeknya. Ada juga sejumlah daerah
yang memiliki keunikan tersendiri dalam adat atau upacara perkawinan.
Varian-varian inilah yang akan dibahas dalam bagian tersendiri. Wallahu
A‘lam.